Tradisi Snap Mor Di Biak

Di Biak ada suatu tradisi yang di sebut Snap Mor yang artinya menangkap ikan, Snap mor dapat melambangkan sebuah pesta syukuran oleh warga dan siapapun dapat mengikutinya.Snap mor adalah suatu pesta syukur. Warga Biak menjalani prosesi ini di Tanjung Barari, Biak Timur, Papua.

Letak nilai tradisionalnya adalah dengan menangkap ikan yang telah di pagari pada perairan yang dangkal, kemudian hasil tangkapan dinikamti bersama-sama. Tradisi Snap Mor merupakan bagian dari pesta adat Munara, yang dapat di maknai sebagai kultus pembaruan dalam dinamika kehidupan masyarakat Biak.


nelayanpapua
Foto : data.dkp-papua.info 
Ritual yang di sebut Snap Mor ini sangat dekat dengan laut, dan di gelar pada masa air laut pada siklus surut terendah dan pasang tertinggi, masa itu biasanya berlangsung pada bulan Juli dan Agustus.  Tradisi Snap mor yang tetap terjaga sebenarnya menunjukkan kemampuan asli masyarakat asli Biak yang secara turun-temurun mengenali siklus pasang surut. Mereka mampu membaca kondisi laut dan tanda-tanda alam lain untuk menentukan kapan dan di mana ikan-ikan dapat diperoleh.

Salah seorang Tokoh adat biak "Mananwir Yarangga", menuturkan tradisi snap mor berupa ucapan syukur atas berkat yang dirayakan bersama kerabat dan seluruh komunitas masyarakat di Biak, biasanya mereka yang sudah lanjut usia tidak turut aktif dalam menagkap ikan, Dahulu para pemudahlah yang menyisihkan tangakan untuk dibagi-baikan kepada mereka yang sudah di usia tua. Hal itu merupakan sebuah ekspresi budaya lokal, yang di dalamnya mengungkap nilai-nilai kebersamaan menjadi satu unsur penting.

Masyarakat Biak yang saat ini yang secara tidak langsung telah di tuntut untuk ikut dalam persaingan ekonomi di karenakan pengaruh budaya baru yang serba modern, mengakibatkan kekayaan budaya hampir dapat terkikis oleh hal - hal itu jika tidak di lestarikan.

Sumber: NGI